==Opini==
Pkl digusur, solusi dari
pt.kcj dan kai?
_bojonggede, 2013-01-11_
Sekitar 3 (tiga) minggu yang lalu pt.kai &kcj
mulai melakukan tindakan penggusuran kepada pedagang kaki lima yang berada di
sekitar stasiun atau yang menempati area (peron) stasiun di jabodetabek.
Langkah ini, menimbulkan pro dan kontra dikalangan pengguna jasa kereta api
khususnya di jabodetabek. “Di satu sisi ada sisi baiknya juga, supaya stasiun
lebih bersih dan teratur, karena sebenarnya sebelum ada perjanjian sewa menyewa
di lahan milik pt.kai kepala stasiun (cilebut) pernah memaparkan resiko menyewa
di lahan tersebut dapat digusur sewaktu-waktu.” Ujar Anatasia Yuliana. “Saya
setuju-setuju aja kalo pkl digusur biar stasiun gak keliatan kumuh gitu,
asalkan mereka dikasih lahan juga buat mencari nafkah kaya kantin yang terawat
dan bersih.” Menurut Hardian Destian.
“menurut saya, pkl itu gak perlu digusur karena mereka
mencari nafkah dan pkl (khususnya yang menjualmakanan) berguna juga untuk
mengisi perut kalo pas nunggu kereta.” Ujar titiek ayu widya astuti. “pkl tidak perlu digusur karena pkl dan pt kai
bisa saling menguntungkan, dimana pt kai dapat penghasilan dari biaya sewa
menyewa dan pedagang dapat mencari nafkah dengan usahanya. Tetapi dengan syarat
pkl menjaga kebersihan serta kenyamanan bagi penumpang kereta api.” Ujar salah
satu penumpang.
Menurut saya pribadi sebagai penumpang kereta rel
listrik jabodetabek, penggusuran pkl memberikan dampak negative dan positif
bagi pengguna jasa krl. Dampak negativnya bagi yang tidak sempat sarapan
dirumah sangat mengandalkan pedagang makanan atau sama dengan fungsi pedagang
lainnya,kini mereka tidak mendapatkannya lagi di stasiun di jabodetabek. Dampak
positifnya stasiun terlihat lebih bersih, apik dan tidak kumuh. Tapi pada
kenyaataannya itu bukan solusi terhadap permasalahan utama perkereta apian
llistrik dijabodetabek. Yang sering dikeluhkan pengguna jasa krl jabodetabek
adalah system pelayanan pengoperasian kereta rel listrik, contohnya masalah
gangguan persinyalan, wesel, dan informasi yang akurat dan ter-update dari pt
kai&kcj kepada pengguna krl di jabodetabek.
Bahkan menurut salah satu media online
(berdikarionline.com), proses penggusuran itu berlangsung sewenang-wenang. Bahkan,
yang sangat ironis, PT. KAI menggandeng TNI AL (Marinir) dan Brimob untuk
menggusur para pedagang. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI),
yang selama ini mendampingi para pedagang, mengungkapkan, dalam banyak kasus
penggusuran PKL di stasiun itu, pihak PT. KAI menutup ruang dialog dengan para
pedagang. Upaya PKL untuk berdialog tidak bersambut. Tindakan dan kebijakan
ini menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan masyarakat. Tapi lagi-lagi
apa kebijakan penggusuran pkl di stasiun-stasiun merukan solusi utama dari permasalahan
buruknya pelayanan dari pt kai & kcj??? Pasti anda punya jawaban yang
sangat beragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar