My Album


Senin, 18 November 2013

Tulisan Softskill 2_ Ekonomi Koperasi

==Opini==


Pkl digusur, solusi dari pt.kcj dan kai?
_bojonggede, 2013-01-11_

Sekitar 3 (tiga) minggu yang lalu pt.kai &kcj mulai melakukan tindakan penggusuran kepada pedagang kaki lima yang berada di sekitar stasiun atau yang menempati area (peron) stasiun di jabodetabek. Langkah ini, menimbulkan pro dan kontra dikalangan pengguna jasa kereta api khususnya di jabodetabek. “Di satu sisi ada sisi baiknya juga, supaya stasiun lebih bersih dan teratur, karena sebenarnya sebelum ada perjanjian sewa menyewa di lahan milik pt.kai kepala stasiun (cilebut) pernah memaparkan resiko menyewa di lahan tersebut dapat digusur sewaktu-waktu.” Ujar Anatasia Yuliana. “Saya setuju-setuju aja kalo pkl digusur biar stasiun gak keliatan kumuh gitu, asalkan mereka dikasih lahan juga buat mencari nafkah kaya kantin yang terawat dan bersih.” Menurut Hardian Destian.


“menurut saya, pkl itu gak perlu digusur karena mereka mencari nafkah dan pkl (khususnya yang menjualmakanan) berguna juga untuk mengisi perut kalo pas nunggu kereta.” Ujar titiek ayu widya astuti.  “pkl tidak perlu digusur karena pkl dan pt kai bisa saling menguntungkan, dimana pt kai dapat penghasilan dari biaya sewa menyewa dan pedagang dapat mencari nafkah dengan usahanya. Tetapi dengan syarat pkl menjaga kebersihan serta kenyamanan bagi penumpang kereta api.” Ujar salah satu penumpang.

Menurut saya pribadi sebagai penumpang kereta rel listrik jabodetabek, penggusuran pkl memberikan dampak negative dan positif bagi pengguna jasa krl. Dampak negativnya bagi yang tidak sempat sarapan dirumah sangat mengandalkan pedagang makanan atau sama dengan fungsi pedagang lainnya,kini mereka tidak mendapatkannya lagi di stasiun di jabodetabek. Dampak positifnya stasiun terlihat lebih bersih, apik dan tidak kumuh. Tapi pada kenyaataannya itu bukan solusi terhadap permasalahan utama perkereta apian llistrik dijabodetabek. Yang sering dikeluhkan pengguna jasa krl jabodetabek adalah system pelayanan pengoperasian kereta rel listrik, contohnya masalah gangguan persinyalan, wesel, dan informasi yang akurat dan ter-update dari pt kai&kcj kepada pengguna krl di jabodetabek.


Bahkan menurut salah satu media online (berdikarionline.com), proses penggusuran itu berlangsung sewenang-wenang. Bahkan, yang sangat ironis, PT. KAI menggandeng TNI AL (Marinir) dan Brimob untuk menggusur para pedagang. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI), yang selama ini mendampingi para pedagang, mengungkapkan, dalam banyak kasus penggusuran PKL di stasiun itu, pihak PT. KAI menutup ruang dialog dengan para pedagang. Upaya PKL untuk berdialog tidak bersambut. Tindakan dan kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan masyarakat. Tapi lagi-lagi apa kebijakan penggusuran pkl di stasiun-stasiun merukan solusi utama dari permasalahan buruknya pelayanan dari pt kai & kcj??? Pasti anda punya jawaban yang sangat beragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar