My Album


Senin, 06 Januari 2014

Softskill Minggu 11 #Ekonomi Koperasi

PERANAN KOPERASI

Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam :
1.       Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
2.       Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu :Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli
3.       Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
·         Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
·         Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
·         Perusahaan bebas untuk mesuk dan keluar
·         Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
Koperasi dalam Pasar Monopolistik:
Ciri-cirinya :
§  Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
§  Produk yang dihasilkan tidak homogen
§  Ada produk substitusinya
§  Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
§  Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya
Koperasi dalam Pasar Oligopoli:
  • Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada
·         beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar
  • Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan nonharga
sejauh mana koperasi berperan aktif di pasar persaingan sempurna,monopolistik,monopsoni,dan oligopoly?

Koperasi dalam Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh ahli ekonomi. Model persaingannya merupakan dasar analisis dan riset terapan yang luas.
Karakteristik model pasar persaingan sempurna, sebagai berikut:
  1. Jumlah pembeli dan penjual yang  besar/banyak.
Jumlah yang besar merupakan gambaran struktural dasar pasar persaingan sempurna. “Besar” disini, tidak mengacu pada jumlah tertentu. Akan tetapi harus ada cukup perusahaan, sehingga masing-masing perusahaan, sebesar apa pun hanya memasok sebagian kecil dari jumlah keseluruhan yang mempengaruhi pasar. akibatnya, tingkat produksi perusahaan (kapasitas penuh atau tidak berproduksi sama sekali), tidak akan berpengaruh besar pada harga pasar.
  1. Seluruh perusahaan menjual produk yang identik (homogenitas product)
Asumsui homogenitas produk, memiliki beberapa implikasi penting:
a)      Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk terlibat dalam pesaingan non harga (melalui iklan dan bentuk-bentuk promosi penjualan lainnya). Karena produk-produknya identik, dan pembeli mengetahui hal itu, persaingan non harga tidak akan menambah keunggulan pasar bagi suatu perusahaan atas perusahaan lainnya.
b)      Asumsi banyak penjual dan homogenitas produk menyatakan secara tidak langsung bahwa masing-masing perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
  1. Perusahaan bebas keluar masuk pasar.
Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar dari pasar, baik dari perusahaan maupun sumber-sumber daya yang digunakannya. Karakteristik ini merupakan bagian dari struktur pasar.
  1. Pengetahua yang sempurna dari pembeli dan penjual.
Pembeli maupun penjual diasumsikan memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai kondisi pasar. informasi dapat diperoleh secara cuma-cuma.



Koperasi dalam Pasar Oligopoli
Persaingan di antara bebrapa anggota penjual (oligopoli) berbeda dari persaingan di antara banyak angota (persaingan sempurna dan tidak sempurna) karena telalu sedikitnya anggota, akan menghasilkan ketergantungan alam pengambilan keputusan. Jika seorang penjual mengurangi harga produknya, penjual lain akan segera kehilangan pangsa pasarnya bila tidak bertindak serupa. Untuk alasan ini, dalam pasar oligopoli sering di temukan kordinasi harga untuk mencegah perang harga yang merugikan maupun persaingan non-harga.Dalam struktur pasar yang ditandai oleh sedikitnya jumlah perusahaan, masing-masing oligopolis memformulasikan kebijakaanya dengan selalu memperhatikan pengaruhnya bagi para pesaing.
Terdapat banyak sekali penjelasan teoritis mengenai oligopoli yang merupakan hasil langsung dari perbedaan fenomena oligopoli itu sendiri. Asumsi yang menyatukan hampir seluruh model oligopoli adalah bahwa jumlah penjual di pasar hanya sedikit, sehingga mereka menyadari adanya saling ketergantungan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan mereka. Seorang penjual menyadari bahwa tindakannya akan mempengaruhi penjual lainnya dan bahwa penjual lain pun akan bereaksi atas tindakan tersebut. Tipe dan waktu reaksi ini sering kali tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Strategi Harga Koperasi
Strategi dasar koperasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu penggunaan faktor harga sebagai parameter tindakan dan penggunaan faktor non-harga melalui pengurangan biaya diferensiasi produk, kualitas dan lain-lain. Dengan kebijakan harga yang aktif, koperasi menciptakan insentif yang kuat bagi para pesaingnya untuk menyingkirkan koperasi yang baru masuk. Jika pesaing dapat dengan mudah melenyapkan pihak luar dan membuat luar bergantung pada bantuan luar untuk bertahan hidup.
Faktor-faktor yang menyebabkan pesaing oligopolistik akan memulai perang harga untuk menyingkirkan koperasi jika produknya sejenis adalah:
  1. Selisih biaya (keunggulan biaya) koperasi.
  2. Posisi likuiditas para pelaku pasar.
  3. Kesediaan anggota untuk membiayai kerugian yang mungkin terjadi (tingkat kesetiaan anggota).
Untuk menelaah pengaruh koperasi, asumsikan bahwa sebelum masuknya koperasi para oligopolis berkolusi untuk memaksimalkan laba mereka. Bukannya bersaing harga, mereka malah secara diam-diam mengkordinasikan harga untuk mempertahankan laba mereka diatas tingkat persingan. Jika hal tersebut terjadi maka koperasi harus tanggap dengan tindakan pesaing. Jika mereka menurunkan harga dibawah harga pasar maka koperasi harus mengikuti penurunan harga seperti yang mereka lakukan.
2.6. Kinerja Koperasi dalam Pasar Monopoli
            Monopolis murni/sejati merupakan satu-satunya penjual dalam suatu pasar. Ketik suatu perusahaan merupakan satu-satunya penjual dalam suatu pasar, maka secara realistis perusahaan tersebut memiliki kekuatan atas produk, harga dan jumlahnya di pasar.
            Akan tetapi, ketika berbicara monopoli sejati, selalu mengacu kepada situasi di mana hanya terdapat satu penjual di pasar. Tidak ada produk yang siap menjadi substitusi/pengganti atas produk monopolis, serta tidak ada ancaman yang cukup berarti atas masuknya perusahaan baru.
            Asumsi-asumsi dasar mengenai monopoli sejati adalah sebagai berikut:
  1. Terdapat hanya satu penjual/pembeli di pasar bagi produk tertentu.
  2. Penjual tunggal tersebut memproduksi produk yang tidak memiliki substitusi/pengganti yang siap dipasar.
  3. Terdapat hambatan masuk yang besar di mana yang terpenting berupa hambatan hukum atau keunggulan bersaing.
Jika koperasi menghadapi monopolis, koperasi mampu mengambil laba monopoli dengan mengikuti kaidah harga “optimal” nya. Jika monopolis menyerang balik, maka yang terjadi situasi oligopoli dengan logika yang sama. Yang membuat kasus monopoli menarik adalah keunggulan potensialnya paling besar dalam struktur pasar bagi anggota koperasi.
Akan tetapi, untuk memperoleh hasil ini, harus diasumsikan bahwa hambatan masuk yang dipasang oleh monopolis untuk melindungi posisi pasarnya dapat diatasi koperasi. Hal ini akan merusak asumsi sentral dari teori monopoli, yaitu dengan masuknya perusahaan tambahan, maka pasar berubah dari monopoli menjadi oligopoli.
Seandainya koperasi mampu memasuki pasar , maka menurut Bauer et al., posisi monopoli akan bisa “diperebutkan” (contestable). Konsekuensinya, monopolis akan mengurangi harga (paling tidak untuk jangka waktu tertentu), sehingga pesaing menjadi tidak tertarik untuk memasuki pasar.
Di lain pihak, jika hambatan dapat mencegah perusahaan non-koperasi bersaing dengan monopolis yang ada, maka hambatan yang sama akan berlaku pada koperasi. Tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh koperasi yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan lain sebelumnya (Bonus, 1986, 314).
Jika koperasi tidak mampu memasuki pasar, maka monopolis akan bisa menjaga kekuasaannya. Kebijakan yang tepat adalah menghapus segala bentuk hambatan masuk buatan (artificial) sebagai respons atas situasi terakhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar