PERANAN
KOPERASI
Peranan Koperasi
dalam berbagai bentuk pasar
Berdasarkan sifat
dan bentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam :
1.
Pasar
dengan persaingan sempurna (perfect
competitive market).
2.
Pasar
dengan persaingan tak sempurna
(imperfect competitive market) , yaitu :Monopoli, Persaingan
Monopolistik (monopolistik
competition), dan Oligopoli
3.
Peranan
Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
·
Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
·
Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
·
Perusahaan bebas untuk mesuk dan keluar
·
Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang
sempurna
Koperasi dalam Pasar Monopolistik:
Ciri-cirinya :
§
Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk
yang beragam
§
Produk yang dihasilkan tidak homogen
§
Ada produk substitusinya
§
Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
§
Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi
berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya
Koperasi dalam Pasar Oligopoli:
- Oligopoli
adalah struktur pasar dimana hanya ada
·
beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai
pasar
- Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli
yaitu strategi harga dan nonharga
Sumber: http://darmantorico.wordpress.com/2013/04/20/makalah-koperasi/
, http://widiyarsih.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32967/EKOP-+Bab+11.+PERANAN+KOPERASI.ppt.
sejauh mana
koperasi berperan aktif di pasar persaingan sempurna,monopolistik,monopsoni,dan
oligopoly?
Koperasi
dalam Persaingan Sempurna
Persaingan
sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh ahli ekonomi.
Model persaingannya merupakan dasar analisis dan riset terapan yang luas.
Karakteristik
model pasar persaingan sempurna, sebagai berikut:
- Jumlah
pembeli dan penjual yang besar/banyak.
Jumlah
yang besar merupakan gambaran struktural dasar pasar persaingan sempurna.
“Besar” disini, tidak mengacu pada jumlah tertentu. Akan tetapi harus ada cukup
perusahaan, sehingga masing-masing perusahaan, sebesar apa pun hanya memasok
sebagian kecil dari jumlah keseluruhan yang mempengaruhi pasar. akibatnya,
tingkat produksi perusahaan (kapasitas penuh atau tidak berproduksi sama
sekali), tidak akan berpengaruh besar pada harga pasar.
- Seluruh
perusahaan menjual produk yang identik (homogenitas product)
Asumsui
homogenitas produk, memiliki beberapa implikasi penting:
a)
Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk terlibat dalam pesaingan non harga
(melalui iklan dan bentuk-bentuk promosi penjualan lainnya). Karena
produk-produknya identik, dan pembeli mengetahui hal itu, persaingan non harga
tidak akan menambah keunggulan pasar bagi suatu perusahaan atas perusahaan
lainnya.
b)
Asumsi banyak penjual dan homogenitas produk menyatakan secara tidak langsung
bahwa masing-masing perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
- Perusahaan
bebas keluar masuk pasar.
Tidak
ada hambatan untuk masuk atau keluar dari pasar, baik dari perusahaan maupun
sumber-sumber daya yang digunakannya. Karakteristik ini merupakan bagian dari
struktur pasar.
- Pengetahua
yang sempurna dari pembeli dan penjual.
Pembeli
maupun penjual diasumsikan memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai kondisi
pasar. informasi dapat diperoleh secara cuma-cuma.
Koperasi
dalam Pasar Oligopoli
Persaingan
di antara bebrapa anggota penjual (oligopoli) berbeda dari persaingan di antara
banyak angota (persaingan sempurna dan tidak sempurna) karena telalu sedikitnya
anggota, akan menghasilkan ketergantungan alam pengambilan keputusan. Jika
seorang penjual mengurangi harga produknya, penjual lain akan segera kehilangan
pangsa pasarnya bila tidak bertindak serupa. Untuk alasan ini, dalam pasar
oligopoli sering di temukan kordinasi harga untuk mencegah perang harga yang
merugikan maupun persaingan non-harga.Dalam struktur pasar yang ditandai oleh
sedikitnya jumlah perusahaan, masing-masing oligopolis memformulasikan
kebijakaanya dengan selalu memperhatikan pengaruhnya bagi para pesaing.
Terdapat
banyak sekali penjelasan teoritis mengenai oligopoli yang merupakan hasil
langsung dari perbedaan fenomena oligopoli itu sendiri. Asumsi yang menyatukan
hampir seluruh model oligopoli adalah bahwa jumlah penjual di pasar hanya
sedikit, sehingga mereka menyadari adanya saling ketergantungan atas
kegiatan-kegiatan yang dilakukan mereka. Seorang penjual menyadari bahwa
tindakannya akan mempengaruhi penjual lainnya dan bahwa penjual lain pun akan
bereaksi atas tindakan tersebut. Tipe dan waktu reaksi ini sering kali tidak
dapat diprediksi sebelumnya.
Strategi Harga Koperasi
Strategi
dasar koperasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu penggunaan faktor harga
sebagai parameter tindakan dan penggunaan faktor non-harga melalui pengurangan
biaya diferensiasi produk, kualitas dan lain-lain. Dengan kebijakan harga yang
aktif, koperasi menciptakan insentif yang kuat bagi para pesaingnya untuk
menyingkirkan koperasi yang baru masuk. Jika pesaing dapat dengan mudah
melenyapkan pihak luar dan membuat luar bergantung pada bantuan luar untuk
bertahan hidup.
Faktor-faktor
yang menyebabkan pesaing oligopolistik akan memulai perang harga untuk
menyingkirkan koperasi jika produknya sejenis adalah:
- Selisih
biaya (keunggulan biaya) koperasi.
- Posisi
likuiditas para pelaku pasar.
- Kesediaan
anggota untuk membiayai kerugian yang mungkin terjadi (tingkat kesetiaan
anggota).
Untuk
menelaah pengaruh koperasi, asumsikan bahwa sebelum masuknya koperasi para
oligopolis berkolusi untuk memaksimalkan laba mereka. Bukannya bersaing harga,
mereka malah secara diam-diam mengkordinasikan harga untuk mempertahankan laba
mereka diatas tingkat persingan. Jika hal tersebut terjadi maka koperasi harus
tanggap dengan tindakan pesaing. Jika mereka menurunkan harga dibawah harga
pasar maka koperasi harus mengikuti penurunan harga seperti yang mereka
lakukan.
2.6. Kinerja
Koperasi dalam Pasar Monopoli
Monopolis murni/sejati merupakan satu-satunya penjual dalam suatu pasar. Ketik
suatu perusahaan merupakan satu-satunya penjual dalam suatu pasar, maka secara realistis
perusahaan tersebut memiliki kekuatan atas produk, harga dan jumlahnya di
pasar.
Akan tetapi, ketika berbicara monopoli sejati, selalu mengacu kepada situasi di
mana hanya terdapat satu penjual di pasar. Tidak ada produk yang siap menjadi
substitusi/pengganti atas produk monopolis, serta tidak ada ancaman yang cukup
berarti atas masuknya perusahaan baru.
Asumsi-asumsi dasar mengenai monopoli sejati adalah sebagai berikut:
- Terdapat
hanya satu penjual/pembeli di pasar bagi produk tertentu.
- Penjual
tunggal tersebut memproduksi produk yang tidak memiliki
substitusi/pengganti yang siap dipasar.
- Terdapat
hambatan masuk yang besar di mana yang terpenting berupa hambatan hukum
atau keunggulan bersaing.
Jika
koperasi menghadapi monopolis, koperasi mampu mengambil laba monopoli dengan
mengikuti kaidah harga “optimal” nya. Jika monopolis menyerang balik, maka yang
terjadi situasi oligopoli dengan logika yang sama. Yang membuat kasus monopoli
menarik adalah keunggulan potensialnya paling besar dalam struktur pasar bagi
anggota koperasi.
Akan
tetapi, untuk memperoleh hasil ini, harus diasumsikan bahwa hambatan masuk yang
dipasang oleh monopolis untuk melindungi posisi pasarnya dapat diatasi
koperasi. Hal ini akan merusak asumsi sentral dari teori monopoli, yaitu dengan
masuknya perusahaan tambahan, maka pasar berubah dari monopoli menjadi
oligopoli.
Seandainya
koperasi mampu memasuki pasar , maka menurut Bauer et al., posisi monopoli akan
bisa “diperebutkan” (contestable). Konsekuensinya, monopolis akan
mengurangi harga (paling tidak untuk jangka waktu tertentu), sehingga pesaing
menjadi tidak tertarik untuk memasuki pasar.
Di
lain pihak, jika hambatan dapat mencegah perusahaan non-koperasi bersaing
dengan monopolis yang ada, maka hambatan yang sama akan berlaku pada koperasi.
Tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh koperasi yang belum pernah dilakukan
oleh perusahaan lain sebelumnya (Bonus, 1986, 314).
Jika
koperasi tidak mampu memasuki pasar, maka monopolis akan bisa menjaga
kekuasaannya. Kebijakan yang tepat adalah menghapus segala bentuk hambatan
masuk buatan (artificial) sebagai respons atas situasi terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar